Notification

×

Program INKLUSI, Lakpesdam PCNU Lembata Gelar Sosialisasi PPA dan MoU

Minggu, 25 Agustus 2024 | Agustus 25, 2024 WIB

lakpesdam_pcnu_lembata.jpg
Program INKLUSI Lakpesdam PCNU kabupaten Lembata gelar sosialisasi PPA dan penandatanganan nota kesepahaman 

MatalineNews.com, Lebata
- Program INKLUSI adakan penandatangan berita acara kesepahaman pencegahan perkawinan usia anak (PPA) di
 Olympic ballroom Lembata pada, Sabtu 24/08/2024.


Program INKLUSI merupakan program yang dirancang untuk memastikan bahwa semua individu termasuk mereka yang mungkin terpinggirkan atau kurang diwakili dalam masyarakat, memiliki akses yang sama terhadap layanan sumber daya dan kesempatan termasuk dalam konteks pencegahan perkawinan anak.


Program INKLUSI juga dapat memberikan dukungan untuk menguatkan kapasitas organisasi masyarakat sipil dan lembaga non- pemerintah dalam menyediakan layanan pendidikan, kesehatan dan perlindungan bagi perempuan muda yang rentan terhadap perkawinan anak. Ini termasuk pendidikan hukum, pelatihan keterampilan, dan advokasi masyarakat. 


Dalam kesempatan ini program INKLUSI Lakpesdam PCNU kabupaten Lembata menggelar  sosialisasi PPA dan penandatanganan nota kesepahaman pencegahan perkawinan usia anak (PPA) di kabupaten Lembata dengan melibatkan berbagai unsur diantarnya Pemerintah Daerah (Pemda) kabupaten Lembata, LSM dan organisasi masyarakat lainya. 


Dalam pemaparan data dan angka perkawinan anak di kabupaten Lembata oleh Dinas P2PA, anak dibawah 18 tahun di kabupaten Lembata cukup tinggi, angka tertinggi disumbang oleh kecamatan Buyasuri. Buyasuri adalah kecamatan dampingan Program INKLUSI Lembata.


Pihak pemerintah dalam hal ini Dinas P2PA beserta OPD terkait lainnya telah melakukan upaya pencegahan melalui program- program yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah kabupaten Lembata terkait PPA.


Maria Loka Aktivis Perempuan, Pimpinan LSM PERMATA dan juga merupakan NGO, menjelaskan bahwa kami selalu melakukan update data PPA di kabupaten Lembata. Maria menjelaskan bahwa selama melakukan pendampingan dan advokasi terhadap korban turut memaparkan data yang mereka miliki, terkadang data yang kami miliki berbeda dengan data yang dimiliki Pemerintah, mengingat data yang kami kantongi merupakan hasil pendalaman kami terhadap korban secara real-time.


Selain itu, Husen Ratuloli selaku aktivis Pandu Budaya Lembata juga menyampaikan dampak dari tingginya angka perkawinan usia anak di Lembata tidak terlepas dari tercerabutnya akar Budaya masyarakat yang luhur di tengah perkembangan teknologi.


"Perubahan ini bisa dilihat dari perubahan perilaku di tengah masyarakat dari waktu ke waktu terhadap lajunya informasi," ujar Husen


Dia juga menjelaskan bahwa hari ini informasi tidak lagi dipandang sebagai sarana dalam pembentukan mental dan kepribadian yang positif dan produktif melainkan terpenjara dan terjebak di tengah arus informasi, hal ini dapat dilihat dari siklus hidup masyarakat di pedesaan pada era 70-an dan diera kekinian.


Kendati demikian banyak juga masyarakat yang terpapar informasi positif hanya saja secara kuantitas masih minoritas.


Kegiatan ini diakhiri dengan kesepakatan bersama multipihak untuk membentuk sebuah wadah atau forum yang akan memayungi semua stakeholder yang memiliki komitmen terkait PPA di Kabupaten Lembata.


Forum ini nantinya akan melakukan pertemuan untuk mengupdate informasi terkait PPA dalam waktu 2 bulan sekali sebagimana komitmen dalam hasil diskusi.


(Syam)