Notification

×

Gelar IHT SMK Negeri 6 Kupang Hadirkan Kadin NTT, Nakertrans NTT dan 10 Pimpinan Iduka Sebagai Narasumber

Kamis, 18 Juli 2024 | Juli 18, 2024 WIB

iht_smk_negeri_6_kupang_2024
Foto: IHT SMK Negeri 6 Kupang (dok/fathur-matalinenews)

KOTA KUPANG
- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Kupang gelar Rapat Kerja dan In House Training (IHT) Tahun Pelajaran 2024/2025 selama 5 hari sejak tanggal 15 - 19 Juli 2024 di Aula SMK Negeri 6 Kupang, Rabu, 17/07/2024.


Tepat pada hari ke 3 (17/07) dimulai dengan panel diskusi antara Kamar Dagang dan Industri (KADIN NTT),  Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans NTT) dan 10 pimpinan industri/dunia usaha di Kota Kupang dan luar Kota Kupang yang dilakukan secara luring dan daring  dalam kegiatan IHT dengan maksud untuk membangun kesamaan persepsi guru dengan Iduka terkait pengembangan Model Pembelajaran berbasis industri pada tahun pelajaran 2024/2025 SMKN 6 Kupang.


Kepala SMK Negeri 6 Kupang (Asa Manason Lahtang, S.Pd.,M.Pd) kepada media ini menjelaskan bahwa kegiatan IHT kali ini kami tidak menyiapkan dokumen-dokumen pembelajaran, tetapi kami lebih prioritaskan pada pembentukan mindset dari ibu guru terkait dengan pengembangan pembelajaran yang berbasis pada industri.


"Kami punya dasar pemikiran bahwa dengan konsep berpikir tentang industri, mindset yang sudah berubah, yang memahami tentang kebutuhan industri kita akan diwujudkan dalam pembelajaran yang akan dilakukan oleh bapak ibu guru. Oleh karena itu, dalam IHT kali ini kami mengundang Ketua Kadim provinsi NTT, kami mengundang Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, ada 10 dunia industri dan dunia kerja (iduka) yang hadir untuk kami berdiskusi apa-apa saja yang perlu dipersiapkan oleh bapak ibu guru, pada saat melakukan pembelajaran baik secara terbimbing atau terintegrasi dalam mata pelajaran yang harus dipersiapkan kepada anak untuk mereka bisa hadir ke dunia usaha dan dunia kerja mereka sudah punya keterampilan, karakter dan juga pemahaman yang baik tentang apa yang mereka pelajari di sekolah," jelas Asa


Untuk itu, menurut dia,  kami melakukan kolaborasi antara pihak sekolah dan pihak dunia usaha untuk bagaimana mengembangkan sebuah pembelajaran yang berontasi atau terfokus pada industri.


"Langkah selanjutnya dari sekolah adalah implementasi oleh bapak ibu guru saat mereka melakukan pembelajaran di kelas, jadi ada dua cara yang akan kami pakai yang pertama adalah adanya mentoring atau pembimbingan khusus kepada siswa yang menonjol pada bidang-bidang tertentu dan yang kedua adalah terintegrasi dalam pembelajaran untuk semua mata pelajaran," pungkas Kepala SMK Negeri 6 Kupang Asa Lahtang.


Selain itu Ketua Jurusan Pengembangan Perangkat Lunak dan Game (PPLG) Sufyanto Minggele, S.Kom juga menyampaikan bahwa kehadiran iduka hari ini sangat luar biasa bagi kami, khususnya di Program Pengembangan Perangkat Lunak dan Game, kami punya mitra 2 yang satu dia daring atau online dengan PT Aksio Bandung yang satunya di Kota Kupang secara luring hadir di sekolah SMK Negeri 6 Kupang di aula meeting room itu dari injeksi komputer, sementara 2 mitra kami melakukan sharing ilmu pengetahuan kompetensi- kompetensi yang ada di industri dan yang ada di sekolah. 


Menurut Yanto, sekolah selama ini kita tidak menutup diri untuk bagaimana transfer ilmu pengetahuan yang ada di industri itu dengan di sekolah harus disatukan, satukan hari ini kita mencoba menghadirkan industri sehingga kita bisa tahu loncatan teknologi yang sudah maju secara terapan yang ada di industri itu seperti apa dan sekolah seperti apa. Apakah sekolah ini teknologi yang ada di sekolah ini istilahnya masi jadul atau lebih tinggi, kita perlu menyatukan konsep pemahaman mindset kita sehingga bukan hanya bapak ibu guru yang mengajar di produktif secara keahliannya atau kejuruan, tetapi bapak ibu guru yang mengajar di normatif adaptif itu juga perlu kita satukan pemahaman contoh seperti tadi yang dijelaskan oleh tim dari injeksi komputer bahwasanya bahasa indonesia ini sekarang orang lebih tertarik ke konten-konten, jadi anak-anak kita sekarang generasi z ini sudah tertarik bagaimana membuat atau menciptakan konten-konten yang menarik dan itu bisa menghasilkan,  itu yang paling pokok jadi sekolah pada prinsipnya sebagai lembaga pendidikan harus terus mengembangkan potensi siswa dengan tidak menutup mata dengan perkembangan teknologi secara kekinian yang ada di industri. 


"Pemanfaatan selama bekerja sama dengan DIDUKA, untuk diketahui bahwasanya, DIDUKA juga sudah merekrut siswa-siswa kita kurang lebih di program studi PPLG  ada 3 siswa yang kemarin pada saat pengumuman kelulusan langsung dikontrak kerja oleh diduga industri injeksi komputer. Mereka sementara bekerja dan tadi saya cek ke pimpinan dari injeksi komputer ternyata siswa-siswa kami ini secara komunikasi verbal sudah dilatih sedemikian rupa sehingga omset penjualan yang tadinya sudah berada pada posisi stabil misalkan dia bergerak naik lagi, karena setelah anak-anak ini mendapatkan efek dari apa pelatihan yang dibuat oleh injeksi komputer dan memang ini hal positif. 3 siswaPPLG sudah bekerja sejak mereka pengumuman kelulusan di bulan Mei kemarin mereka langsung bekerja jadi sampai dengan hari ini mereka masih tercatat sebagai karyawan di injeksi komputer," ujar Selain itu Ketua Jurusan Pengembangan Perangkat Lunak dan Game (PPLG) Sufyanto Minggele, S.Kom 


Oktovianus Saudale, S.Pd Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan yang sebelumnya adalah ketua program keahlian Desain Komunikasi Visual (DKV) menjelaskan bahwa dengan kehadiran IDUKA DKV indigigo itu karena industri ini bergerak di bidang desain grafis fotografi sama videografis, dimana mereka punya project itu kemasannya konten kreator untuk iklan promosi, sehingga harapan kami ke depan itu dari sisi program keahlian dkv bahwa anak-anak itu kami arahkan untuk mereka lebih cenderung untuk ada penggabungan kompetensi yang desain grafis fotografis sama videografis, karena di dalam pembelajaran tiga hal ini yang memang bagian daripada desain komunikasi visual, jadi ada dia punya desain grafisnya ada fotografinya dan vidio grafisnya, tapi lewat mitra industri dari dkv bernama indigo sudah terintegrasi semua, jadi kita sudah bisa lebih fokus ke tiga hal tetapi dalam satu bagian yaitu desain grafis fotografis dan videografis.


"Dengan hasil kerjasama ini ada manfaat yang kami terima, contohnya seperti hasil sinkronisasi kurikulum berbasis dari industri itu harapan dari pemerintah untuk SMK diharapkan bisa lebih sesuai dengan apa yang diharapkan oleh industri sehingga ada sinkronisasi kurikulum antara lembaga pendidikan sama industri dan itu sudah beberapa tahun terakhir kita adakan sinkronisasi kurikulum dan manfaat yang kami dapat lagi ada waktu yang dimiliki atau kesempatan diberikan oleh industri untuk guru magang kemudian siswa kami juga bisa magang, sehingga dari kurikulum ini apa yang ingin dicapai itu bisa kami dapatkan sesuai dengan harapan kami,"pungkas Oktovianus Saudale, S.Pd Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan yang sebelumnya adalah ketua program keahlian Desain Komunikasi Visual (DKV).


(ftr/red)