Notification

×

Takjil Ramadhan Remaja Lokomotif Pemberdayaan Ekonomi Ummat

Sabtu, 09 April 2022 | April 09, 2022 WIB

masjid_mutiara_leubatang

MatalineNews, Lembata,- Remaja merupakan estafet ummat dalam berkiprah memajukan peradaban. Sebagai leader masa depan dan penunggang lajunya setiap arus perubahan, layak menjadi pilot project dalam menata kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. 

 

Remaja masjid Mutiara Leubatang Kecamatan Omesuri, dibawah kendali nahkoda Syawaludin Salem, S. Pdi, meracik program unggulan dalam mengisi momentum ramadhan tahun ini. 

 

Tampak setiap bakda Dhuhur, aktifitas dapur umum menjadi ramai oleh remaja, dalam memenuhi program pemberdayaan ekonomi ummat. Tergambar akan team work yang begitu antusias meracik dan menyediakan menu special buka puasa dipelataran sisi jalan depan masjid Mutiara Leubatang, setiap hari menjelang maghrib. 

 

Bangunan darurat beratap daun kelapa, bertongkat kayu mentah, dengan meja kreasi remaja terlihat berbagai kuliner khas memadati warung musiman. Hilir mudik aktifitas jual beli dan sapa kelembutan pelayanan terasa, menjadi nilai unggul melatih dan mendongkrak jiwa ekonomi remaja pedalaman Lembata. Jumad, 8/4/22 


Dalam pantauan media, ada beragam menu buka puasa tersedia disana, ada es buah, gorengan, dan penganan lainnya berfariasi, tentunya higienis lezat dan terjamin dari sisi kesehatan. 

 

Awak media menjambangi Ketua Remaja masjid Syawaludi Salem,S.Pdi dalam wawancara singkat, beliau menyampaikan bahwa, ini gerakan murni dan menjadi program dalam pemberdayaan ekonomi ummat. Dimana bahan mentah dibeli oleh remaja yang disiapkan oleh ummat, seperti pisang,kelapa, ubi, kelapa muda, dan lain-lain. Itu semua dibeli dari ummat setempat dan di olah  kembali menjadi  porsi menu dan dijual selama 30 hari kelender puasa. Tambah beliau, ada rasa prihatin terhadap ummat atas lonjakan produk minyak goreng dan lain sebagainya, menjadi pemicu utama daya beli menurun ummat. Sehingga ikhtiar ini dapat menjadi jembatan memenuhi zakat infak ummat, sebagai wujud kewajiban di bulan ramadhan ini tutupnya. 

 

Keuntungan dari hasil penjualan tersebut lumayan dalam hitungan. Karena nampak ludes menjelang magrib seluruh jualan yang disiapkan. Pantauan media terhadap aktifitas tersebut, ternyata ada pelanggan tetap yang sengaja sisipkan hartanya selama sebulan lewat pembelian kuliner menu puasa tersebut. Ada bocoran yang disadap oleh awak media, Seorang Guru honorer Siti Irmawati, S. Pd pada MTs. Swasta Hingalamamengi, memborong es buah untuk diantar dan dibagikan oleh remaja kepada para anak yatim piatu dan kaum dhuafa di sekeliling kampung. 


Sebuah keberkahan yang tiada tara nya, disadari betul bahwa bulan ramadhan merupakan bulan berkah, dan peluang menyisipkan harta untuk kemaslahatan ummat itu sangat utama ketimbang berfoya-foya harta dijalan yang tidak diridhoi. 

 

Salah satu gadis remaja, yang lagi menjaga warung tersebut,sambil menuang es buah pada wadah mungil, sebut saja Rismawati Mahmud Aman Meker, menyebutkan bahwa omset penjualan tersebut pendapatan lumayan, karena beberapa stan tersebut rata-rata habis menjelang magrib. Kemudian gadis alumni SMAN dari Amarasi Kabupaten Kupang tersebut menjelaskan bahwa hasil dari penjualan tersebut akan di hitung setelah penjualan dan diserahkan kepada bendahara panitia yang kemudian akan dilaporkan secara rutin saat evaluasi tambahnya. 

 

Pemberdayaan ekonomi ummat oleh remaja memang harus dilakukan. Artinya bahwa remaja siap mengambil bahan mentah dari ummat, yang kemudian diolah dan kembali dijual. Itu lebih nampak tersentuh ketimbang mereka harus memikul/membayar ojek menuju pasar didesa tetangga. Apalagi persaingan harga di pasar cukup ketat, karena dari seluruh penjuru datang menjual bahan atau barang yang sama. Kadang juga sisa jualan yang tidak habis terjual harus dibawah pulang, atau barter dengan garam atau ikan kering. Memang cukup disayangkan, apalagi sistem ekonomi sekarang tidak menentu. Semua sembako rata-rata meroket tak terkendali, sementara daya beli masyarakat terbatas. Sehingga hal ini dijemput peluang oleh Remaja masjid, sebagai upaya untuk meminimalisir tuntutan ekonomi yang kian mencekik saat ini. 

 

(Darjo)