Notification

×

Devi Kupas Tuntas Perawatan Jenazah

Senin, 18 April 2022 | April 18, 2022 WIB

devi_valensia_afiati

LEMBATA - Serba serbi di tengah bulan puasa, serta galeri Ramadhan cukup apik tertata, dari berbagai kegiatan sosial hingga rutinitas ibadah mahdah terskedul secara baik setiap masjid. 

 

Remaja Masjid Mutiara Leubatang kecamatan Omesuri Lembata. Melalui panitia pelaksana, bertempat di ruangan masjid, materi proses penyelenggaraan jenazah oleh Devi Valensia Afiati, S. HI, di bedah kepada majelis taklim, ibu-ibu PKK desa, remaja putri serta turut hadir pengurus PKS kabupaten Lembata ditengah ummat dan remaja. Minggu, 17/04/2022,  

 

Sebuah atmosfer kehidupan yang dirasakan sedikit berbeda, karena materi hari ini sedikit berbeda, karena Devi secara realitas mengawinkan prosesi pengurusan jenazah dan keadaan kekinian. Sungguh luar biasa antusias para audien, atas pemberian materi slide layar lebar lewat buku panduan Gerakan Amal Sosial Aisyiah, Seri Perawatan Jenazah dan Takziyah serta salah satu peserta  Nur Istiqomah, S. Pd sebagai modeling praktek saat materi berlangsung. 

 

Dalam materi Devi menyampaikan, setiap manusia pasti mengalami tahapan pisah ruh serta jasad. Islam mengajarkan kepada ummatnya terkait perkara ini. Sehingga jangan main-main dan jangan dianggap tabu dalam proses penyampaian.

 

pengurusan_jenazah_devi
Dok. Praktek Perawatan Jenazah

Dalam membawakan materi ia menjelaskan bahwa, respon calon mayat terhadap talkin yang dibacakan keluarga saat sakaratulmaut adalah respon ucapan artinya mayit bisa mengikuti apa yang terucap oleh pemandu, respon Gestur ( anggukan) hal ini apabila mulut sudah tidak berdaya untuk mengikuti, maka anggukan yang bisa terlihat pada si mayit, respon hati, adalah tanpa ucapan dan anggukan, sehingga talkin pada si mayat harus berselang karena motor otak telah mengalami penurunan daya ungkalnya. 

 

Ketika ruh terpisah oleh jasad, sambung mantan penyuluh Non PNS tersebut, maka pertolongan pertama yang dilakukan keluarga adalah, menutup rapat kantong mata menjadi rapat, katupan bibir atas dan bawa harus rekat tak terbuka, tangan dan pergelangan seperti orang sholat, serta kedua kaki dirapatkan sempurna.

 

“Istinja awal perlu dilakukan sebagai tindakan pemula keluarga dalam menjaga aib si mayit, dalam keadaan yang masih segar, diangkat sedikit kepala kemudian menindis pelan perut serta bagian kantung kemihnya, agar sisa tinja saat menghadapi sakaratulmaut bisa kekuar secara tuntas. Karena sakaratulmaut adalah pertarungan dahsyat terpisah antara ruh serta jasad.” tambahnya

Selain itu soal peralatan ia menyampaikan bahwa, kita perlu disiapkan dalam memandikan jenazah rinci mba Devi, Selang/gayung besar untuk menyiram tubuh mayat, agar hitungan ganjil 3, 5/7 dapat terlaksana sesuai keadaan tubuh mayit. Sabun baik batang maupun cair harus tersedia, bila sabun itu berbentuk batang lanjut Devi, maka harus di kukur/diparut menjadi serbuk disiram air panas kemudian diaduk hingga larut ucapnya. Shampo serta alat pembersih telinga, kapas steril untuk istinja, serta gunting untuk melepaskan pakayan mayit. Sisir yang mempunyai gagang yang giginya agak renggang agar proses penyisiran tidak banyak rambut yang rontok. 

 

“Yang terakhir adalah kapur barus yang telah disiapkan, yang kemudian usai mandi bisa dihamparkan campuran kapur barus dan air tersebut ke seluruh tubuh mayit tutupnya. 

 

Kegiatan tersebut berlangsung dari pukul 09.00 waktu setempat hingga pukul 15.00 waktu ashar. Seluruh undangan begitu terkesima atas penyampaian materi oleh suami dari Salehudin Mahmud, S. PdI tersebut, karena jarang materi krusial tersebut didapatkan. 

 

Harapan besar semoga segala yang tersaji dapat membentuk para penyelenggara lokal untuk bisa melaksanakan sesuai tuntutan sariat. Menjadi penyelenggara pengurusan mayat adalah pekerjaan Mulia, dan janji Allah pahala setinggi gunung uhud. (Sudarjo)