Kegiatan Pelatihan Penulisan Soal Hots yang berlangsung di aula terbuka Kemenag Lembata yang merupakan paketan tentang kebijakan Kemenag dalam hal ke-GPAI-an terkait hak serta kewajiban. materi ini disampaikan langsung oleh Kasie Pendis Abd Rauf Afwa, S. Ag, yang di pandu oleh moderator ketua AGPAII Kabupaten Lembata Abdul Hadi, S.Ag pada hari Jumat, 25/02/ 2022.
Dalam pemaparan materi singkat tersebut beliau menyinggung nasib ASN/ non ASN spesifikasi GPAI pada aplikasi Emis dan Siaga. Prosentase para GPAI dalam mengupdate data masih sangat rendah, karena sangat sedikit yang meresponnya. Oleh karena itu pinta guru agama Islam yang pernah mengajar pada SMPN Omesuri tersebut, sesegera mungkin menyahuti kelengkapan data pada operator seksi Pendis setiap jam kerja.
BACA JUGA: Budayakan Goresan Tinta Sebagai Tradisi Ikatan
“Regulasi dan tuntutan semakin selektif, sehingga terapan daftar hadir online bagi GPAI seperti di Madrasah akan di lakukan, daftar hadir online tersebut secara sistim konektifitas langsung ke data Siaga, sehingga fungsi kontrol mudah dilakukan, yang akan berdampak pada bantuan / TPG bagi guru sertifikasi.”tegasnya
Dirinya juga menjelaskan bahwa,data diri pribadi GPAI pada siaga merupakan rekaman yang membuktikan, keaktifan secara terus menerus dalam proses KBM. Hal ini dibuktikan dengan beberapa GPAI yang telah lolos menjadi profesi lingkup Kemenag tahun ini. Begitu pula Lembata pernah menjadi salah satu kebupaten yang mengirim pertukaran salah satu GPAI ke Kabupaten Nias beberapa waktu lalu. Ini semua terjadi karena akurat data Siaga dan Emis dalam pendataan yang terus menerus dan terupdate setiap semester tegasnya. Segala sesuatu yang dijalankan penuh sabar dan ikhlas, insa Allah limpah keberkahan pasti menghampiri mereka setiap waktu yang telah banyak ikhtiar dan berdoa untuk kebajikan.
BACA JUGA: Gelar Pelatihan Penulisan Soal Hots Kakankemenag Lembata Ingatkan Ini
“Semua jenis anggaran berbasis data, sehingga data diri benar-benar aktif, agar penyerapan anggaran tersebut tersalur sesuai porsi masing-masing, sehingga perlu tindak lanjut para Guru sekalian, menjemput bola. Hal ini sangat urgen menjadi tanggungjawab pribadi atas nasib para guru sekalian.”harapnya.
Dalam kesempatan tersebut, menindaklanjuti hasil rakor atas capaian nilai yang belum maksimal. Di harapkan kepada para guru untuk berupaya dengan gaya dan cara sendiri, untuk mendongkrak nilai peserta didik melalui fokus belajar dan bimbingan beberapa waktu terakhir ini. Pertumbuhan karakter kebaikan pada anak harus di tanamkan, minimal ada modal yang di bawahnya setelah dari tempat itu.
Penegasan terakhir sekaligus motifasi, beliau katakan dalam kalimat sederhana namun bermakna bahwa " Jangan tanyakan apa yang lembaga berikan kepada Anda, namun tanyakan pada diri anda bahwa apa yang telah anda berikan kepada lembaga. Tutupnya. (Sudarjo Abd Hamid)
