Pertemuan yang berlangsung pada pukul 09.00 ini disambut langsung oleh Kepala BPBD NTT (Ambosius Kodo) dan para pimpinan dari pihak BPBD NTT. Hadir dalam pertemuan ketua MDMC NTT bersama sekretaris MDMC NTT.
Pertemuan ini dalam rangka silaturahmi MDMC terhadap BPBD NTT juga sekaligus menginformasikan terkait dengan eksistensi MDMC di NTT serta bagaimana menjalin hubungan kerjasama dan jalur koordinasi terhadap BPBD NTT
Kepada Media Ketua MDMC NTT, Helda menyampaikan bahwa visi sadar dan tangguh terhadap bencana serta mampu pulihkan korban bencana secara cepat dan bermartabat dan Misi MDMC yaitu meningkatkan optimalisasi sistim penanggulangan bencana, khususnya warga persyarikatan Muhammadiyah sehingga menjadikan warga atau masyarakat Muhammadiyah menanamkan budaya sadar bencana.
Selain itu Ketua MDMC dan juga Dosen Poltek ini menambahkan bahwa tidak hanya membantu warga Muhammadiyah saja ataupun umat Islam saja. Dalam prakteknya MDMC sangat peduli terhadap kebinekaan dan keragaman yang ada dalam pelaksanaannya. Artinya MDMC dalam menolong dan membantu tidak pandang bulu. Siapapun yang terkena dampak bencana akan di bantu dan ditolong oleh MDMC.
"Pengalaman saya ketika turun ke lokasi Bencana Malapedo beberapa waktu lalu, sempat ada salah satu korban bencana di Malapedo Ngada, menanyakan bahwa ibu dari susteran mana?dengan sontak saya menjawab saya dari susteran Muhammadiyah. Hal ini menunjukan bahwa urusan bantuan kami tidak pandang siapa pun, baik agama, ras/ suku dan bangsa, tapi yang kami melihat adalah kemanusiaan nya". Ujar Helda
Dirinya menjelaskan, untuk saat ini MDMC sudah berada di beberapa daerah di NTT diantaranya Alor, Sikka, Ngada dan Sumba. Untuk mempermudahkan MDMC cepat tanggap setia bencana maka kami berencana akan membuka cabang disetiap Daerah di NTT.
Kepala Pelaksana BPBD (Ambosius Kodo, S.Sos) menyampaikan bahwa dalam penanganan bencana, siapapun boleh melakukannya, tetapi semua terkoordinir dengan baik oleh pemerintah Nusa Tenggara Timur. Sehingga dalam keadaan darurat ataupun masa darurat dapat terkoordinasi melalui posko baik itu siaga, tanggap maupun transisi. Sehingga tidak terjadi penumpukan sumber daya pada lokasi tertentu dan kelompok tertentu serta tidak terjadi kekurangan sumber daya pada lokasi tertentu dan kelompok tertentu.
"Terkait dengan kebencanaan bukan hanya pada fase tanggap darurat, juga pada fase rehap rekon tapi pra bencana untuk mencegah dan siap siaga terhadap bencana."jelasnya
Selain itu dirinya menyampaikan terimakasih dan selamat datang di NTT walaupun MDMC sebetulnya sudah lama di bentuk. (Cakti)
