Dalam pres rilis yang di terima Media matalinenews.com, kegiatan ini dihadiri jajaran Kementrian Agama Kab.Lembata, KAPENDIS Kemenag Lembata (Rauf Afwa S.Ag), yang juga merupakan Alumni MIS Hoelea MIN 1 Lembata, Pemerintah Desa Hoelea satu dan dua, dan juga Guru- Guru Madrasah di Lembata.
Keakraban sangat terlihat, dari ratusan para alumni di berbagai kota di Indonesia yang mengikuti kegiatan ini melalui online by zoom meating dan juga mengikuti secara langsung.
Dr. Ahmad Atang, salah satu alumni tahun 1977 MIS/ MIN, juga merupakan murid dari Guru Abdul Kadir, mewakili seuluruh alumni dalam sambutan ia menyampaikan bahwa, satu kewajiban etik yang harus di tunaikan dalam momentum bersejarah untuk Pak Guru Kadir. Namun mohon maaf tidak hadir secara langsung di lokasi kegiatan tapi tidak mempengaruhi semaraknya kegiatan pada hari ini
“Menelitik perjalanan sekolah ini, Pak Guru Kadir dan Sekolah MIS ibarat dua mata uang yang tidak dapat di pisahkan, MIS atau MIN identik dengan Pak Guru Kadir, dan Pak Guru Kadir identik dengan MIN atau Mis;"jelas Atang.
Atang, pengamat politik Muhammadiyah ini menambahkan, saya termasuk generasi kedua dari Alamamter ini, seingat saya Pak Guru kader termasuk generasi ke 6 setelah Sekolah ini berdiri sejak masih bangunan reot hingga gedung mega yang kita saksikan, Pak Guru Kadir tetap semngat walupun tanpa bayaran yang pasti.
Dirinya menjelaskan, ada guru- guru kami sebelumnya yang sudah Almarhum, ada Pak Guru Mahmud Maha, Pak Ibrahim Walanda, Pak Idris, Pak Kadir dan Ibu Halima, jikalu kita hitung secara matematika, sebagai guru di MIS Pak Guru Kadir sudah mengabdi selama 29 tahun, dan setelah MIN dari tahun 1975 hingga tahun 2004, menjadi Guru MIN selama 17 tahun, sehingga kalau di total pengabdiannya sudah 46 tahun Pak Guru Kadir.
“Pak Guru Kadir boleh berbangga hari ini, banyak alumni didikannya sudah memiliki profesi yang luar biasa, ada yang jadi Politisi, Akademisi, Jurnalist, Pengacara, PNS dengan Jabatan Strategis, Pengusaha, dan Petani yang berada diseluruh anteru tanah Air maupun di luar Negeri; tutup Dr. Ahmad Atang.
Acara Berjalan begitu semarak penuh dengan haru dan bahagia, nampak senyum senduh haru dan bangga dari raut muka dan bibir Pak Guru Kadir, air mata seakan tak terbendung ketika mendengar sapaan para alumni memanggil nya, baik melaui daring mapun bersua langsung.
"Pak Guru- Pak Guru terima kasih ya, hormat dan terima kasih tak terhingga kami untuk Pak Guru, do'a kami selalu menyertai mu, sapaan Para Alumni. (Cakti**)
