Kegiatan Konferwil yang mengangkat tema "Melestarikan Budaya Pencak Silat NU Berkhidmat Kepada NU dan NKRI Bela Kyai Sampai Mati" ini laksanakan di kantor Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama Pagar Nusa Provinsi Nusa Tenggara Timur (PW NU NTT). pada Sabtu, 29/01/2022.
Kepada media Ketua Tanfiziah PW NU NTT (KH. Drs. Pua Monto Umbu Nay) menyampaikan bahwa terbentuknya Pagar Nusa saat ini hanya formalitas, karena pasukan Pagar Nusa suda banyak di Nusa Tenggara Timur baik di tingkat wilayah maupun di tingkat cabang.
“Secara resmi masih menunggu terbentuknya Pagar Nusa tingkat wilayah, setelah keberadaannya sudah resmi mereka dapat berkiprah nanti dalam rangka menjadi benteng untuk NU, Bangsa dan pembela Kiyai.’’ Jelas Ketua PW NU NTT
Selain itu ia menambahkan bahwa untuk cabang- cabang yang sangat merindukan terbentuknya Pagar Nusa, dengan terbentuknya Pagar Nusa wilayah, saya yakin akan terbentuk beberapa cabang.
kedepan Pagar Nusa ini seperti moto “membela Kiyai sampai mati, dan kita berharap NU semakin berwibawa semakin disegani, karena dijaga oleh pagar yang luar biasa, pagar ibarat benteng yang merupakan tembok pertahanan untuk NU dan bangsa.”tutup KH. Drs. Pua Monto Umbu Nay
Selain itu Pendekar/ Ketua Harian Wilayah Pagar Nusa Propinsi NTT (Kiyai Muhammad Dawam) menyampaikan bahwa untuk kepengurusan Pagar Nusa di NTT baru direkomendasikan, keanggotaan khsus saat ini berjumlah 50 orang, dan latihan umum belum diadakan tetapi untuk latihan kebersamaan antara pesilat maupun pendekar Pagar Nusa sudah diadakan beberapa bulan yang lalu.
“Kami selaku Badan Otonom (Banom) berharap adanya bantuan dari PW NU. Untuk mencapai prestasi kedepan kami juga mohon kepada Pimpinan Cabang NU maupun Pimpinan Ranting NU bisa mengirimkan perwakilan untuk kita adakan latihan di PW Pagar Nusa.”tutup Kiyai Muhammad Dawam
Hadir juga wakil Rois, Kiyai Pono, jajaran wakil sekretaris PW NU NTT Abdurachman Gaus Sarabiti, Yanto Minggele, Shabet Umar, Masud Umar, Abdul Syukur, serta para pendekar )Pagar Nusa NTT (**Yanto)
