MATALINENEWS- Lelaki mancung berotot atlit, dengan pigmen sawomatang
membalut raga. Nampak aura keseriusan mencair dikala senyum melebar mempesona,
terlihat gigi putih berbanjar, dengan tahi lalat kecil tancap pada puncak
bangir hidung. Terkesima oleh sekian kedipan mata menatap, dengan gaya bahasa
syahdu bak pujangga Khairil Anwar, menusuk tiap bilik hati, terenyuh kaku,
terus mengendap cinta, bila telah terlanjur bertaaruf dengannya. Kokoh
kharismatik menghujam pada kalbu dibalik barisan rusuk dada.
"Yang secupak tidak akan jadi segantang. Rezeki elang tak
akan dapat oleh musang". Rezeki orang tidak dapat di ubah, sebab takdir
Tuhan adalah sebuah Kemutlakan. Begitupun rezeki seseorang tak mungkin di
seroboti orang lain, karena rezeki adalah ole-ole sangat Khalik kepada
makhlukNya. Peribahasa tersebut diatas pantas untuk pria UYELEWUN ini, ia
merintis jalan kesuksesan menjadi presenter pemula, salah satu stasiun Televisi
Nasional (TVRI ) Kupang. Dengan balutan jas gelap berdasi, yang begitu elegan
lantunan suara mengurai tajuk berita kekinian, membahana melambung ke udara,
hingga menukik turun mendayu tiap layar kaca, menembus batas hingga pelosok
negeri.
Leuhoeq Lamadike Lamun Lete, Hoeq Lamadike Leaq Lamamengi.
Tepatnya di Desa Hoe'lea' Kecamatan Omesuri kabupaten Lembata. Yang secara
topografi representatif antara gunung dan pantai, memiliki SDA dan SDM yang
cukup, sehingga komonitas tersebut terlahir banyak generasi unggul. Tempat
inilah saudara RAHMAT TAUFIK dikandung dan dilahirkan. Hidup bersosialisasi dan
tumbuh kembang dengan kondisi natural, terbentuk hingga menjadi sukses di bumi
Nusa Lontar. Manusia hanya bisa ikhtiar, namun takdir adalah milik sang
Pencipta.
Gusfik. (sapaan hari-hari) pada dunia maya, memang memiliki
intelektual dan kapasitas sosial yang bisa di uji. Cukup diperhitungkan menjadi
bintang kelas tiap jenjang pendidikan. Sehingga tak heran beliau menyabet gelar
terbaik secara organisasi dan akademik. Buah hati dari ibunda SITI SALWIAH
SALWA, lahir tepat tanggal 22 November 1991. Gusfik harus rela di tinggalkan
oleh ibundanya saat berusia 5 tahun, dititip pada keluarga karena desakan
ekonomi dan masa depan putranya. Sebuah keberanian yang di ambil demi masa
depan anak tercinta. Merantau ke Negeri Jiran, kepulauan Riau, hingga ke
bumi Cendrawasih. Alhasil segala usaha dan banting tulang terjawab. Presenter
muda menjadi akar tunggal, menghujam ke tanah, menyuplai nutrisi untuk pokok
ranting serta daun.
Kesuksesan dan keberhasilan bukanlah kerja personal, namun ada
dukungan-dukungan finansial serta moril keluarga turut menopang beliau semasa
mengenyam pendidikan tinggi. Gusfik hanya bermodal berani dan komitmen sehingga
mampu menghidupkan diri dan kuliahnya. Lewat organisasi serta beasiswa KEMENAG
dan bidik misi, sehingga ia mampu menempuh sesuai target.
Berkat usaha dan doa oleh keluarga, dan kepribadian yang mumpuni,
ia mampu hadir di tonton oleh ribuah pasang mata, serta ulasan faktual di
dengar oleh seluruh kuping seantero. Proses memang tak mengkhianati hasil.
Keberhasilan tak pernah mampir pada mereka yang memiliki kerapuhan jiwa, namun
datang pada orang-orang terpilih, yang memiliki landasan kuat dan kepribadian
yang utuh.
Rahmat Taufik awal mula
mengenal "Calistung" Pada MIN 1 Lembata, kemudian mendaftar pada MTSN
Nubatukan. Setelah tamat jenjang tersebut, kembali menimba ilmu pada MAN
Lembata, namanya tidak asing pada ke tiga lembaga tersebut, karena beliau telah
menoreh prestasi gemilang, pada tempat-tempat tersebut. Setelah ia lulus
ekspansi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi pun timbul, sehingga Universitas
Muhammadiyah Kupang pada fakultas Agama Islam Jurusan Tarbiyah, menjadi
pilihannya.
Masa-masa di PTM tak kalah beliau bersaing dalam organisasi, baik
lokal maupun nasional. IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) menjadi gerbong awal
di gembleng dan di asah, sebuah organisasi otonomi kampus Perserikatan, beliau
unggul dan cekat, pada beberapa posisi penting di organisasi tersebut. Beberapa
tempat yang pernah ia duduki diantaranya :
1. Ketua bidang hikmah komisariat FAI UMK, 2013-2015
2. Sekertaris bidang kader
DPD IMM NTT, 2015-2017
3. Ketua bidang organisasi
pemuda muhammadiyah kota kupang, 2014-2018
4. Ketua bidang kader, 2017-2019
5. Sekum pemuda muhammadiyah NTT, 2018-2021.
Sebuah keberhasilan yang cukup dibanggakan. Matang berorganisasi
komprehensif dalam berfikir.
Sesuai nama yang tersemat ibunda, maka terjawab obsesi oleh
kemampuan yang dimilikinya, serta ikhtiar yang luar biasa oleh keluarga, maka
restu kasih sayang tetap menghampirinya, sehingga pria uyelewun tersebut,
suaranya mengudara hingga ke pelosok, dari Lembata untuk Nusa Flobamora.
Rabiyatul Adawiyah Songge, adalah isteri sang presenter, menjadi
seorang Guru PAI pada SMAN 9 Kupang, bukan sebuah penghalang menjadi pendamping
hidup yang setia. Selain dukungan pengabdian kepada suami, tapi tidak pula lupa
atas kodrat sebagai ibu, bagi anak mereka. Buah hati Aliya Shakaela Zanitha
Lamadike, menjadi penyembuh dan penghibur rumah tangga mereka, di kala
keletihan dan kelesuan menghampiri mereka.
Sukses sang maestro Uyelewun, Kesuksesan mu adalah kebanggan
untuk Persyerikatan dan Selamat berkarya dalam menyajikan kemasan berita.
Penulis: Sudarjo Abd. Hamid
Penyunting: Fathur Dopong