Notification

×

Jaringan Internet Pantar Lemot, Ketua PSSB "Pemerintah Tidak Boleh Diam Diri"

Selasa, 01 Juni 2021 | Juni 01, 2021 WIB
ketua_sentral_pemuda_baranusa

MATALINENEWS- Ketua Sentral Pemuda Peduli Baranusa (SPPB) Kabupaten Alor Kecamatan Pantar Barat  (Alhadi Ulumando) merasa resah dengan lemotnya jaringan telepon dan seluler di Kab. Alor Kec. Pantar Barat Saat ini. Perlu di ketahui bahwa, telepon dan internet sudah menjadi kebutuhan penting bagi warga, kecamatan pantar barat saat ini.

Alhadi berharap pemerintah daerah kabupaten Alor melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) kabuten Alor untuk tidak berdiam diri dalam menyikapi masalah ini, karena masih banyaknya masyarakat kesulitan berkomunikasi menggunakan telepon seluler.

“Seperti di beberapa desa wilayah kec. pantar barat laut dan juga beberapa desa di Wilayah kecematan pantar tengah dan bahkan hampir merata di wilayah Pulau Pantar. Wilayah itu signal seluler lemot, jangankan untuk internetan, menelpon saja terkadang putus-putus, ungkap Alhadi. 

Untuk mengatasi permasalahan itu, Ketua SPPB menyarankan Diskominfo segera mencari solusi atau menggedor operator provider agar membangun tower di wilayah yang belum terjangkau jaringan seluler.

“Kemajuan teknologi masih belum merata dirasakan masyarakat Pulau Pantar jadi kami harapkan pemerintahan kabuten alor melalui Kominfo bersama representasi Dapil III pantar untuk mencari solusi, ujar Ketua SPPB

Alhadi juga berharap pihak perusahaan yang membidangi perbaikan jaringan internet tersebut agar segera memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan agar merasa nyaman, menstabilkan dan menambah jangkauan yang lebih bagus lagi ke tingkat desa-desa mengingat pentingnya penggunaan jaringan internet tersebut. Warga lainnya juga banyak mengeluhkan hal yang sama, selama ini koneksi jaringan terus memburuk (tidak stabil),

"Menjadi ironi dikala pemerintah pusat mencanangkan sistem digital untuk semua programnya justru daerah ini seolah masih jauh tertinggal dengan program tersebut apalagi saat ini adalah era 4.0. Bahkan menurutnya pandemi covid-19 menjadikan masyarakat banyak keterbatasan dalam melakukan aktivitasnya. Para mahasiswa dan pelajar yang melakukan kuliah/pembelajaran via online terpaksa kalang kabut bahkan mayoritas mahasiswa kembali meninggalkan kampung halaman ke ibu kota kabuten Alor untuk mendapatkan jaringan yangg representasi untuk melalukan aktivasi Kuliah Onlinenya, tutup Alhadi. (*ftr)