Notification

×

Sosok Inspiratif Dibalik Wisata Pulau Kura

Minggu, 30 Mei 2021 | Mei 30, 2021 WIB
wisata_terapung_pulau_kura

KALABAHI - Pantai dan kenangan, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan betapa apiknya konsep parawisata yang digalakan pemuda  Pulau Kura Desa Piring Sina Kecamatan Pantar Barat Kabuten Alor NTT.


Lewat senja manusia memaknai keindahan, kehidupan. Sementara pantai, adalah bagian yang membentuk cerita hingga hadir kenangan tentang manusia, alam dan Tuhan.


Konsep yang lahir dari kegelisahan anak muda melihat potensi pantai di belakang kampung yang terabaikan dan terlantar begitu saja. Bahkan, potensi pantai ini tak ubahnya kubangan berlumpur dan tidak sedikitpun terhampar di atas meja kebijakan.


Pantai ini bak emas yang belum tereksploitasi. Padahal, jika digenjot lebih keras akan memberikan sumbangsi yang luar biasa bagi masyarakat bahkan daerah. 


Lewat kegelisahan itu, hadirlah sosok-sosok inspiratif memberikan solusi, tenaga, pikiran dan materi yang tak ternilai harganya. "Orang yang tepat akan menyelesaikan masalah dengan tepat" itu pribahasa yang patut disematkan kepada mereka. Mereka mampu melakukan terobosan dengan cara mengelaborasi pemikiran kemudian di dorong dan dimantapkan dengan memaknai setiap sudut permasalahan serta keinginan.


Mereka mampu membaca dua dimensi, alam dan manusia. Tentang potensi dan keinginan, Cinta dan keindahan. Dimensi-dimensi inilah yang menjadi catatan penting yang dibalut dengan pengalaman sehingga berhasil menjadikan sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin. 


Lantas siapakah sosok dibalik menggemanya Pantai wisata Pulo Kura (PK) yang mampu melebur setiap masalah lewat perencanaan yang matang hingga dikenal sekarang dan viral diberbagai medsos? Jawabanya ada tiga sosok. Mereka bertiga adalah konseptor terdepan hadirnya parawisata pantai PK.


pulau_kura
Almukrofi Pang ( Apang)

1. Almukrofi Pang ( Apang)

Sosok muda satu ini merupakan aset berharga yang berasal dari Pulau Kura Desa Piring Sina Kecamatan Pantar Barat Kabuten Alor NTT. Ia sendiri lebih dikenal sebagai sosok progresif di kalangan masyarakat dan kolega. Ia merupakan sosok inspiratif yang begitu getol melihat permasalahan di desanya.


Pria breokan ini juga sementara menjalani studi di universitas muhammadiyah kupang (UMK) Jurusan manajemen.


Berkat keuletan dan semangat pengabdian yang tinggi terhadap daerah, ia bersama beberapa pemuda PK membuktikan bahwa semangat membangun tidak membutuhkan materi yang lebih.


Pengetahuannya yang berjibun ia bagi kepada pemuda dan masyarakat hingga lahir konsep yang matang. Bisa dibilang keberhasilan pembukaan pantai sebagai wadah parawisata cukup berhasil. Walaupun tidak bisa diukur lewat data tetapi antusiasme masyarakat khususnya di kota kecematan pantar  sudah cukup membuktikan. Pantai ini kemudian dikenal di masyarakat.


piring_sina
Maskur Boro (Sante)

2. Maskur Boro ( Sante )

Pria romantis dan sosok  multitalenta  selain terkenal romantis, ia sosok konseptor yang tak diragukan. Pria ini telah mewakafkan dirinya untuk berdedikasi terhadap lawo tana khususnya Piring Sini.


Selain dengannya sikap tenang dan mampu merangkul anak muda, ia juga pandai dalam mengolah raga.


Ahmad Mau (Jeki)
3. Ahmad Mau (Jeki)

Sosok pemuda yg memberi  sumbangsi ide- ide berlian.


Lewat ide-idenya, penataan pantai yang tadinya biasa menjadi tempat romantis nan indah. Keahlian desainer tempat wisata juga ia balut dengan kekuatan mengorganisir agar mampu bergerak secara terstruktur


Jeki juga memiliki bakat musik yang luar biasa. Sering menghibur pengunjung dengan petikan gitar serta lantunan nada romantisnya. Pengunjung seakan terbang menyibak aksara, memberi kesan tersendiri.


Sebagai Penutup Penulis berpesan, Pembangunan pariwisata berkelanjutan (sustaniable tourism development), harus dikembangkan oleh generasi melenial dalam upaya menjawab tantangan revolusi industri 4.0 sehingga mengoptimalkan potensi lokal sebagai basis ekonomi desa. Sehubungan dengan pengembangan wisata desa sebagai langka strategis desa wisata ada beberapa aspek yang penting untuk diperhatikan diantaranya aspek produksi,  sumberdaya manusia (SDM), manajemen dan kelembangaan, promosi dan pemasaran serta investasi untuk mengembalikan desa sebagai poros kekuatan pangan nasional berbasis potensi lokal.


Penulis: Alhadi Ulumando

Penyunting : Fathur