Notification

×

Persyarikatan Memanggil MDMC Menembus Batas

Kamis, 15 April 2021 | April 15, 2021 WIB
sudarjo_abd_hamid
Sudarjo Abd Hamid (Relawan lokal MDMC)

Matalinenews, Lembata- Pasca peristiwa alam NTT, begitu menyita perhatian semua orang, sentuhan- sentuhan donatur dari berbagai tempat datang menjamah dari sisi psikososial hingga logistik. Santunan-  santunan tersebut datang sebagai bentuk kepedulian sosial karena merasa keterikatan emosional berbangsa dan bernegara.

Muhamadiyah turut respon  dengan berbagai cara efektif, sebagai persyarikatan besar turut andil,memberi untuk dirasakan oleh warga berdampak hingga pemulihan pada skala prioritas yang telah dilakukan assessment terlebih dahulu, untuk mengetahui hal hal empiris lapangan  oleh tim logistik MDMC Persyarikatan Muhammadiyah  tersebut.

Di Negeri Lamaholot menyebar tim MDMC, pada titik Adonara Flotim, hingga ke pulau Lomblen. Penyebaran tersebut di kawal oleh poskor yang berkedudukan di ibukota kabupaten, dan terbentuk simpul MDMC di Kecamatan dengan sebutan POSYAN (pos pelayanan) dengan struktur sesuai dengan ketentuan pusat.

Pulau Lembata adalah salah satu Kabupaten di NTT yang mengalami dampak yang cukup parah menyebar dibeberapa kecamatan, seperti Ile ape, Ile ape Timur, Omesuri, Buyasuri serta Lebatukan.

Tim melakukan pelayanan kesehatan yang cukup valid dengan sasaran pada masyarakat dampak dan sekitarnya. Pada kecamatan Omesuri di lakukan pelayanan kesehatan di Desa Leudanung dengan rincian 50an pasien, Desa Nilanapo 100 lebih pasien dan Desa Bean Buyasuri 60an pasien lengkap terdata sesuai format dari time. Sasaran ini adalah upaya Muhammadiyah dalam pemulihan kesehatan dan psikososial yang terus dilakukan oleh tim medis satu dokter empat perawat, MDMC rumah sakit PKU Karanganyar kurang lebih tiga hari di Kedang. 

Hari ini Kamis (15/04/2021) tim MDMC harus meninggalkan posyan Kedang menuju Karanganyar. Sedangkan sebagai pengganti untuk melanjutkan misi tersebut adalah dari rumah sakit PKU Temanggung,yang siap mendarat hari ini untuk melanjutkan dan memperkuat pemulihan pada wilayah sasaran.

Cukup menjadi catatan tim dalam pelayanan adalah, jangkauan wilayah yang cukup jauh dengan problematika transportasi serta kesediaan infrastruktur jalan yang sangat ekstrim. Pasca banjir bandang wilayah tempuh tersebut cukup parah, sehingga membutuhkan tenaga ekstra dan fikiran yang luwes agar selamat dalam perjalanan hingga kembali ke posyan.

Alhamdulillah desa Nilanapo cukup baik respon dari Pemerintah Desa dan masyarakat, walaupun ada satu dan dua orang yang agak miris menilai kehadiran tim di lokasi adalah tim vaksin sehingga enggan melakukan pengobatan. Begitu pula di Desa Bean banyak yang tidak mendapat pelayanan dikarenakan takut atas isu vaksin yang mereka sadap. Kehadiran tim MDMC didampingi oleh tenaga medis dari puskesmas Omesuri, sehingga pelayanan berjalan yang tidak membutuhkan waktu yang lama.

Hal ini cukup alot untuk diperbincangkan, menjadi evaluasi tim setelah kembali ke posyan. Hasil evaluasi ini menjadi catatan penting tim lokal untuk dijadikan catatan penyampaian kepada tim MDMC Temanggung nantinya.

Persyarikatan memanggil untuk pelayanan hingga menembus batas yang cukup menyita perhatian. Walaupun disana banyak kendala dari sisi jarak tempuh, hingga kuantitas yang mendapatkan pelayanan namun progres persyarikatan cukup di acungkan jempol karena daerah yang terisolir, dan penduduk yang harus didampingi jubir penerjemah, atas keluhan keluhan pasien yang menjadi dasar diagnosa tim medis.

Muhammadiyah mampu secara sosial mempersembahkan karya lewat perpanjangan tangan MDMC, yang cukup kompeten di bidang medis. Hal yang perlu di syukuri adalah sisi kesehatan Muhammadiyah adalah lembaga yang pertama hadir ditengah masyarakat yang berdampak untuk pemulihan kesehatan, lewat tensi darah, diagnosa dokter hingga pada racikan obat pada pasien.

Sebuah harapan besar masyarakat adalah kehadiran tim ini bukan berakhir disini, tapi kembali untuk terus merawat kesehatan penduduk dan silaturahmi antar anak bangsa, karena Indonesia adalah negara toleransi saling membantu memberi pertolongan tanpa ada sekat yang membuat perbedaan diantara kita. 

Bicara Kebhinekaan, Muhammadiyah telah menunjukan kepada publik dan berprinsip bahwa pelayanan kemanusiaan adalah tanggungjawab kita bersama.

For MDMC, Dari Muhammadiyah untuk Indonesia. (*)

Penulis: Sudarjo Abd Hamid (Relawan lokal MDMC).

Penyunting:  Fathur