Notification

×

Duka Maritim Meranggut Jiwa Prajurit Bahariwan

Minggu, 25 April 2021 | April 25, 2021 WIB
sudarjo_abdul_hamid

MATALINENEWS- Malang tak dapat di tolak, mujur tak dapat di raih. Itulah bahasa yang di tautkan dalam tulisan ini, sebagai ungkapan nestapa yang mendalam buat para syuhada ramadhan,yang telah gugur dalam peristiwa naas tersebut.

Peristiwa demi peristiwa terilis tiap lembaran dan layar media, mempublikasikan segala bentuk fenomena terkini, sebagai asupan konsumsi untuk menyelam lebih dalam segala kejadian di negeri ini.

Tragedi hilangnya KRI Nanggala 402, tepatnya Rabu 21/04/2021 pkl.03.00 WITA hilang kontak di perairan Bali. Dengan muatan kru berjumlah 53 prajurit handal dengan fasilitas Alusista yang memadai, namun takdir Tuhan berkata lain, patriot bangsa harus pamit kepada keluarga dan bangsa,menghadap Sang Pemilik semesta.

Runut musibah terus menghadap tanpa Jedah di Nusantara. Di tengah pandemi dan siklon Seroja masih juga hadir tenggelamnya kapal selam produk Negara Jerman tersebut. Membuat duka berlapis tanpa henti.

Di sela-sela postingan tulisan tentang lahirnya Srikandi RA Kartini, dengan bahagia menceritakan alur kehidupan sang emansipasi Nusantara, namun bersamaan dengan peristiwa kebahagiaan itu terlampir duka menyapa oleh hilangnya kapal selam yang cukup menyita perhatian publik.

Ramadhan hadir persis shaum hari ke 9, duka menerjang Kusuma bangsa yang gugur di tengah samudra dari perjalanan diperairan laut Bali.

Jiwa ksatria sebagai bahariwan ulung, terbukti hingga menjadi syuhada ramadhan diperut kapal, menyisah pilu berbalut sedih yang kian menganga,luka dipundak keluarga dan bangsa terus menjadi cerita di dokumen Negara atas tragedi tersebut.

Komdan kapal Heri Oktavian adalah alumni SMA Muhammadiyah Yogyakarta, yang juga turut gugur dalam safari bahari tersebut. Mereka pergi atas jihad menjaga keutuhan NKRI, mereka adalah pejuang sejati yang berjuang tanpa kenal lelah, tanpa memikirkan keluarga yang ditinggalkan karena panggilan ibu Pertiwi. Sanggup menahan terpaan gelombang laut, kuat menerjang amukan badai yang seketika menghadang tanpa henti. Ikhlas menerima takdir bila kendala sistem yang kurang maksimal. Mereka berjibaku dengan kekar tubuh dan jiwa yang membaja menghadapinya, hanya satu tujuan untuk keamanan laut dan keutuhan bangsa yang berdaulat.

Panggilan hati untuk menyusur lautan dengan mil jarak yang jauh membentang, atas sumpah setia prajurit ketika  pangkat dengan baret kebesaran di panggul di pundak oleh amanah undang-undang.

Mereka yakin bahwa kehidupan ada akhirnya, mereka kuat karena jiwa-jiwa terus terjamah oleh kekuasaan dan Takdir Tuhan. Mereka ikhlas atas Qadarullah yang menghampiri. Karena Tuhan memberikan ujian tidak lebih dari kesanggupan.

Semoga puing-puing serta jasad para syuhada segera ditemukan. Agar keluar ditinggalkan pun merasa kehadiran orang tersayang walauh telah terbujur kaku.

Doa kita adalah jalan terbaik dibulan magfirah, moga segala dosa dan khilaf dapat diampuni. Dan keluarga yang ditinggalkan mendapat ketabahan.

Pray for KRI Nanggala 402.

Penulis : Sudarjo Abd.Hamid