Notification

×

Fathur: Dibalik Pesan Festival Makan Baru Tenun Ikat

Sabtu, 27 Maret 2021 | Maret 27, 2021 WIB

fathur_dopong
Gambar: Fathur Dopong (Wakil Ketua PWPM NTT)
KUPANG- Salam hangat salam cinta dengan penuh kerinduan saya Fathur Dopong (Putra Alor/ Pulau Kura) mengucapkan selamat dan sukses atas diselenggaranya Festival "Makan Baru Tenun Ikat" di Desa Ternate Kec. Alor Barat Laut Kabupaten Alor. 

Pada kesempatan ini saya sampaikan bahwa seiring berkembangnya zaman,menimbulkan perubahan pola hidup masyarakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilihkebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal.


Begitu banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing adalah hal yang wajar dikarenakan suatu negara tentu akan membutuhkan input-input berupa budaya asing dengan syarat budaya itu sejalan dengan budaya kita ini.


Melihat kenyataan bahwa para generasi muda bangsa Indonesia saat ini khususnya Kabupaten Alor- NTT Khususnya lebih memilih kebudayaan asing yang mereka anggap lebih menarik ataupun lebih unik dan praktis, kebudayaan lokal banyak yang luntur akibat tidak ada generasi penerus yang akan mewarisinya. 


Perlu menumbuhkan kesadaran akan pentingnya budaya, yang mana ada kesadaran dan tanggungjawab budaya lokal adalah kewajiban setiap lapisan masyarakat, peran setiap mereka yang terus berusaha untuk mewarisi kekuatan budaya lokal akan menjadi kekuatan budaya itu untuk tetap ada.


Oleh karena itu momentum Festival "Makan Baru Tenun Ikat" di Desa Ternate Kec. Alor Barat Laut Kabupaten Alor ini mari kita mengambil bagian dalam upaya merwat dan mengembangkan kekayaan budaya yang kita miliki saat ini.


Selain itu Kabupaten Alor merupakan kabupaten yang mempunyai banyak sekali kebudayaan. Terlepas dari kekayaan budaya yang ada budaya asing pun terus masuk ke Indonesia. Hal ini akan dapat mengikis ataupun melunturkan budaya lokal yang terdapat di Indonesia, sehingga upaya-upaya harus dilakukan dalam menanggulangi permasalahan tersebut sehingga budaya Indonesia dapat tetap ada.


Berbagai cara dapat dilakukan dalam melestarikan budaya, namun yang paling penting yang harus pertama dimiliki adalah menumbuhkan kesadaran serta rasa memiliki akan budaya tersebut, sehingga dengan rasa memiliki serta mencintai budaya akan membuat orang mempelajarinya sehingga budaya akan tetap ada karena pewaris kebudayaan akan terus ada.


Penulis: Fathur Dopong (Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah NTT)